"Ya ALLAH, Limpahkanlah rahmatMu dan Sejahterakan oleh Mu dan berkatilah olehMu keatas Penghulu kami Nabi Muhammad S.A.W pembawa cahaya awal dan rahsia yang terpendam pada sekalian nama nama dan sifat-sifat"
Thursday, February 25, 2010
DOA SEMPENA MAULIDUR RASUL
DETIK TERAKHIR RASULULLAH S.A.W
Penterjemah : Hanif Yahya, Lc. Et al
DETIK PERPISAHAN
Ketika dakwah telah sempurna dan Islam telah menguasai keadaan, tanda-tanda perpisahan dengan kehidupan dan dengan orang-orang yang masih hidup mulai dilihat dan terasa dalam perasaan beliau, dan semakin jelas lagi dari perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatannya.
Pada bulan Ramadhan tahun 10 Hijriyah, Rasulullah s.a.w beri'tikaf selama dua puluh hari, dimana pada (tahun-tahun) sebelumnya beliau tidak pernah beri'tikaf kecuali sepuluh hari saja, dan malaikat Jibril bertadarrus al-Quran dengan beliau sebanyak dua kali.
Pada Haji Wada' beliau s.a.w bersabda, "Sesungguhnya aku tidak mengetahui, barangkali setelah tahun ini aku tidak akan berjumpa lagi dengan kalian dalam keadaan seperti ini selamanya."
Dan beliau bersabda pada saat melempar Jumrah Aqabah, "Tunaikanlah manasik (haji) kalian sebagaimana aku menunaikannya,barangkali aku tidak akan menunaikan haji lagi setelah tahun ini."
Dan telah diturunkan kepada beliau di pertengahan hari tasyriq surat an-Nashr, sehingga beliau mengetahui bahwa hal itu adalah perpisahan, dan merupakan isyarat akan (dekatnya) kepergian beliau untuk selama-lamanya. Di awal bulan Safar tahun 11 Hijriyah, beliau pergi menuju Uhud, kemudian melakukan shalat untuk para syuhada', sebagai (ungkapan) perpisahan bagi orang-orang yang masih hidup dan yang telah mati. Kemudian beranjak menuju mimbar, dan bersabda,
"Sesungguhnya aku akan mendahului kalian dan menjadi saksi atas kalian. Demi Allah,sesungguhnya aku sekarang benar-benar melihat telagaku, dan telah diberikan kepadaku kunci-kunci perbendaharaan bumi atau kunci-kunci bumi, dan demi Allah, sesungguhnya aku tidak mengkhawatirkan kalian akan melakukan kesyirikan sepeninggalku nanti, akan tetapi yang aku khawatirkan terhadap kalian adalah kalau kalian berlomba-lomba di dalam merebut kekayaan dunia. " [ Muttafaq 'alaih, Shahih al-Bukhari/II/585 ]
Pada pertengahan suatu malam Rasulullah s.a.w keluar menuju (kuburan) Baqi' untuk memohonkan ampunan bagi mereka, Beliau bersabda,
"Semoga keselamatan atas kalian, wahai ahli kubur, selamat atas apa yang kalian alami (pada saat ini) sebagaimana yang telah dialami orang-orang (sebelumnya). Fitnah-fitnah (berbagai cobaan) telah datang bagai sepotong malam gelap gulita, yang datang silih berganti, yang datang belakangan lebih buruk dari pada yang sebelumnya."
Kemudian Beliau memberikan kabar gembira kepada mereka dengan bersabda, "Sesungguhnya kami akan menyusul kalian."
PERMULAAN SAKIT
Pada tanggal 28 atau 29 bulan Safar tahun 11 hijriyah (hari Senin) Rasulullah s.a.w menghadiri penguburan jenazah seorang sahabat di Baqi'. Ketika kembali, di tengah perjalanan beliau merasakan pusing di kepalanya dan panas mulai merambat pada sekujur tubuhnya sampai-sampai mereka (para sahabat) dapat merasakan pengaruh panasnya pada sarban yang beliau pakai. Nabi s.a.w shalat bersama para sahabat dalam keadaan sakit selama sebelas hari, sedangkan jumlah hari sakit beliau adalah 13 atau 14 hari.
MINGGU TERAKHIR
Penyakit Rasulullah s.a.w semakin berat, sehingga beliau bertanya-tanya kepada isteri-isterinya "Di mana (giliran) ku besok? Di mana (giliran) ku besok? Mereka pun memahami maksudnya, sehingga beliau diizinkan untuk berada pada tempat yang beliau kehendaki. Kemudian beliau pergi ke tempat Aisyah, beliau berjalan dengan diapit oleh al-Fadhl bin al-Abbas dan Ali bin Abi Thalib r.a sedangkan kepalanya diikat dengan kain, dan beliau melangkahkan kedua kakinya hingga memasuki bilik Aisyah. Beliau menghabiskan minggu terakhir dari detik-detik kehidupannya di sisi Aisyah r.a. Aisyah membaca Mu'awwidzat (al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Nas) dan doa yang dihafal dari Rasulullah s.a.w, kemudian meniupkannya pada tubuh Rasulullah s.a.w dan mengusapkan tangannya dengan mengharap keberkahan dari hal tersebut.
LIMA HARI SEBELUM WAFAT
Hari Rabu, lima hari sebelum wafat, demam menyerang seluruh tubuhnya, hingga sakitnya pun semakin parah dan beliau pengsan kerananya. Ketika sedar beliau berkata,
"Siramkanlah kepadaku tujuh gayung air yang berasal dari sumur yang berbeda-beda,sehingga aku bisa keluar menemui para sahabat untuk menyampaikan amanat kepada mereka."
Mereka mendudukkan beliau di sebuah bejana kemudian menyiramkan kepadanya air tersebut, hingga beliau berkata, "Cukup, cukup!"
Pada saat itu beliau membaik, kemudian masuk ke dalam masjid dalam keadaan kepala diikat dengan sarban berwarna hitam, lalu duduk di atas mimbar. Beliau berkhutbah di hadapan para sahabatnya yang berkumpul di sekelilingnya, beliau berkata, "Laknat Allah atas orang-orang Yahudi dan Nasrani, mereka menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai masjid."
Dalam sebuah riwayat yang lain disebutkan, "Semoga Allah membinasakan orang-orang Yahudi dan Nasrani, mereka telah menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai masjid." [Shahih al-Bukhari, 1/62 dan Muwaththa' Imam Malik hal 360.]
Kemudian berkata, "Janganlah kalian jadikan kuburanku sebagai berhala yang disembah."[ Muwaththa' Imam Malik hal. 65.]
Dan pada saat itu, Rasulullah s.a.w menawarkan dirinya untuk diqishash (menerima balasan) dengan berkata,
"Barangsiapa yang pernah aku pukul punggungnya, maka inilah punggungku pukullah ia. dan barangsiapa yang pernah aku hina harga dirinya maka inilah harga diriku, hinalah ia."
Setelah itu beliau turun (dari mimbar) untuk melaksanakan shalat Zhuhur, kemudian duduk di atas mimbar dan mengulangj perkataannya yang pertama tentang permasalahan (antar sesama) dan yang lainnya. Ada seseorang berkata,
"Sesungguhnya engkau memiliki hutang kepadaku tiga dirham,
" Beliau berkata, "Bayarkan kepadanya (hutangku) wahai Fadhl!"
Lalu beliau berwasiat tentang kaum Anshar, "Aku mewasiatkan kepada kalian tentang kaum Anshar, sesungguhnya mereka adalah kelompokku dan penolongku. Mereka telah benar-benar menyelesaikan tugas yang telah dibebankan kepada mereka dan yang tersisa adalah hak-hak mereka. Maka terimalah kebaikan mereka dan maafkanlah kesalahan mereka."
Di dalam riwayat yang lain Rasulullah s.a.w berkata, "Sesungguhnya manusia itu banyak dan kaum Anshar itu sedikit, sehingga mereka bagaikan garam pada makanan. Maka barangsiapa di antara kalian yang memegang tampuk kekuasaan yang di dalamnya ia merugikan seseorang atau menguntungkannya maka terimalah kebaikannya dan maafkanlah kesalahannya (kekurangan mereka)," [Shahih al-Bukhari, I/536]
Kemudian beliau berkata, "Sesungguhnya ada seorang hamba yang diminta untuk memilih satu dari dua hal oleh Allah, antara diberikan kepadanya segala kemewahan dunia sesukanya, atau diberikan kepadanya apa yang ada di sisiNya. Maka ia memilih apa yang ada di sisiNya."
Abu Sa'id Al-Khudhri berkata, "Abu Bakar pun menangis, dan berkata (kepada Rasulullah s.a.w) "Bapak dan ibu kami sebagai tebusan bagimu," sehingga kami menjadi heran kepadanya. Para sahabat pun berkata, "Lihatlah orang tua ini (Abu Bakar)! Rasulullah s.a.w mengabarkan tentang seorang hamba yang diberi Allah kesempatan untuk memilih antara diberikan kepadanya kemewahan dunia atau apa yang ada di sisiNya, malah ia (Abu Bakar) mengatakan, "Bapak dan ibu kami sebagai tebusan bagimu." Ternyata Rasulullah s.a.w itu sendirilah orang yang diberi kesempatan memilih, sedangkan Abu Bakar adalah orang yang paling berilmu diantara kami.
Selanjutnya Rasulullah si berkata, "Sesungguhnya orang yang paling aku percaya dalam persahabatan dan hartanya adalah Abu Bakar, seandainya aku menjadikan seseorang sebagai kekasihku (khalilku) selain Tuhanku, niscaya aku akan menjadikan Abu Bakar sebagai kekasihku (khalilku), hanya saja, yang ada adalah persaudaraan Islam dan kasih sayang karena Islam. Tidak satu pun dari pintu masjid yang tidak ditutup kecuali pintu (bagi) Abu Bakar." [Shahih al-Bukhari, I/516]
EMPAT HARI SEBELUM WAFAT
Pada hari Kamis, empat hari sebelum Rasulullah s.a.w wafat, beliau berkata, pada saat sakitnya sangat parah, "Ke marilah kalian, aku tuliskan untuk kalian sebuah pesan yang kalian tidak akan tersesat setelahnya.
" Pada saat itu ada beberapa sesepuh sahabat di rumah beliau, di antaranya adalah Umar. Umar berkata, "Sesungguhnya rasa sakit telah mempengaruhi (kesadaran Rasulullah s.a.w), kalian telah memiliki al-Quran, maka cukuplah al-Quran bagi kalian." Maka terjadilah perselisihan dan pertengkaran di dalam rumah beliau, di antara mereka ada yang berkata, "Mendekatlah kalian, agar Rasulullah s.a.w menuliskan pesannya untuk kalian." Dan di antara mereka ada yang berkata seperti perkataan Umar. Ketika mereka semakin gaduh dan semakin ramai berselisih, Rasulullah s.a.w berkata, "Pergilah kalian dariku!" [Muttafaq 'Alaih, Misykatul Mashabih, jilid 11/548 dan Shahih al-Bukhari, 1/22, 429, 449,II/638]
Pada hari itu Rasulullah s.a.w mewasiatkan tiga perkara: yaitu berwasiat untuk mengeluarkan orang-orang Yahudi, Nasrani dan orang-orang musyrik dari jazirah Arab, dan berwasiat untuk memberikan penghargaan kepada para utusan (delegasi) sebagaimana yang telah beliau berikan kepada mereka sebelumnya. Sedangkan wasiat yang ketiga, periwayat hadith ini lupa, barangkali wasiat tersebut adalah wasiat untuk berpegang teguh kepada al-Quran dan as-Sunnah, atau pengiriman tentara Usamah, atau wasiatnya dalam sabda beliau, "Jagalah shalat dan budak-budak kalian."
Walaupun penyakit yang diderita Nabi s.a.w sangat parah, akan tetapi beliau masih sempat menunaikan semua shalatnya bersama jamaah para sahabatnya hingga hari itu, yakni hari Kamis, empat hari sebelum wafat, dan pada hari itu Rasulullah s.aw telah menunaikan shalat Maghrib bersama mereka, pada saat itu beliau membaca wal- Mursalati 'urfa." [Diriwayatkan oleh al-Bukhari dari Ummu Fadhl: Bab Maradhun Nabi, II/637.]
Pada waktu Isya, sakit Rasulullah s.a.w semakin parah, hingga beliau tidak bisa ke masjid.Aisyah berkata, "Rasulullah si bertanya, "Apakah orang-orang telah menunaikan shalat?"
Kami menjawab, "Belum wahai Rasulullah, akan tetapi mereka menunggumu."
Beliau berkata, "Siapkanlah untukku air di bejana."
Kami pun melaksanakannya, kemudian Rasulullah s.a.w mandi, ketika hendak bangkit beliau pingsan, dan tak lama kemudian beliau sedar, dan bertanya, "Apakah orang-orang telah menunaikan shalat?"
Maka terjadilah untuk kedua dan ketiga kalinya yang terjadi sebelumnya, yakni mandi kemudian pingsan ketika hendak bangkit. Beliau memerintahkan agar Abu Bakar menjadi imam. Pada hari-hari tersebut Abu Bakar mulai shalat bersama mereka [Muttafaq 'Alaih, Misykatul Mashabih, I/102.]
Pada hari-hari itu Abu Bakar telah menjadi imam sebanyak tujuh belas kali waktu shalat selama hidup Rasu-lullah s.a.w, yaitu shalat Isya' pada hari Kamis, shalat Shubuh pada hari Senin dan lima belas waktu shalat (yang lainnya) di antara harihari tersebut. Aisyah telah meminta kepada Nabi s.a.w tiga atau empat kali untuk memberhentikan Abu Bakar menjadi imam, supaya orang-orang tidak merasa pesimis dengannya [Untuk lebih jelasnya lihat Shahih al-Bukhari beserta Fathul Ban, VII/4747 hadits ke 4445, dan Shahih Muslim, kitab ash-Sha/ah, 1/313, hadits ke 93, 94] akan tetapi beliau menolaknya dan berkata, "Sesungguhnya kalian (seperti) wanitawanita yang merayu Yusuf, suruhlah Abu Bakar untuk tetap shalat bersama orang-orang (sebagai imam)." [Shahih al-Bukhari, I/99]
DUA HARI ATAU SEHARI SEBELUM WAFAT
Pada hari Sabtu atau hari Ahad Nabi s.a.w, merasakan penyakit pada dirinya berkurang, beliau keluar dengan dipapah dua orang untuk menunaikan shalat Zhuhur, sedangkan Abu Bakar tengah melakukan shalat bersama para sahabat (sebagai imam), ketika Abu Bakar melihatnya ia bergerak mundur. Rasulullah s.a.w memberi isyarat dengan kepalanya agar dia tidak mundur, beliau berkata, "Dudukkanlah saya di samping Abu Bakar," kemudian mereka berdua mendudukkan Rasulullah s.a.w di sebelah kiri, sehingga Abu Bakar mengikuti shalat Rasulullah s.a.w dan memperdengarkan takbir Rasulullah s.a.w kepada para jamaah [Ibid, 1/98, 99]
SEHARI SEBELUM WAFAT
Hari Ahad, sehari sebelum Nabi s.a.w wafat, beliau memerdekakan hambanya, dan bersedekah dengan enam atau tujuh dinar yang dimilikinya [Ibnu Sa'd, 11/237] serta memberikan senjata-senjatanya kepada kaum Muslimin. Di malam harinya Aisyah membawa lampunya kepada seorang tetangga perempuan. Aisyah berkata (kepada perempuan tersebut), "Berikanlah kepada kami sedikit dari minyak yang kamu miliki pada lampu kami ini."[ Ibid., 11/239]
Baju besi beliau pada saat itu masih tergadaikan kepada orang Yahudi dengan harga tiga puluh sha' (takar) gandum.[ Shahih al-Bukhari hadits ke 2068, 2096, 2200, 2251, 2252, 2386, 2509, 2513, 2916, 4167]
HARI TERAKHIR
Anas bin Malik meriwayatkan bahwa pada saat kaum Muslimin shalat Shubuh pada hariSenin dan Abu Bakar menjadi imam mereka, Rasulullah s.a.w secara tiba-tiba mengagetkan mereka dengan membuka tirai kamar Aisyah untuk melihat mereka, sedangkan mereka berada pada barisan shalat. Rasulullah s.a.w tersenyum tertawa, maka Abu Bakar pun mundur ke belakang untuk mencapai shaf, karena mengira bahwa Rasululah s.a.w ingin keluar untuk menunaikan shalat. Anas berkata, "Hampir saja kaum Muslimin tergoda (hingga membatalkan shalat) karena bahagia dengan munculnya Rasulullah s.a.w, sehingga Rasulullah memberi isyarat dengan telunjuknya kepada mereka agar mereka menyempurnakan shalat. Setelah itu, beliau masuk ke dalam kamar dan menurunkan tirainya. [Ibid., bab Maradhun Nabim, 11/640] Kemudian Rasulullah s.a.w tidak mendapati lagi waktu shalat yang berikutnya. Ketika beranjak waktu Dhuha, Nabi s.a.w memanggil Fathimah, kemudian membisikkan sesuatu kepadanya, dan ia pun menangis. Kemudian memanggilnya lagi dan membisikkan sesuatu yang lainnya, ia pun tertawa. Aisyah berkata, Kami menanyakan (kepadanya) tentang hal itu, yakni pada hari-hari berikutnya, dan Fathimah menjawab, "Nabi s.a.w membisikkan kepadaku bahwa beliau akan meninggal pada sakit yang beliau derita saat itu, sehingga aku menangis, dan membisikkan kepadaku bahwa aku yang pertama kali dari keluarganya yang mengikutinya (meninggal) sehingga aku tertawa."[ Shahih al-Bukharl, 11/638]
Nabi s.a.w memberikan kabar gembira kepada Fathimah bahwa ia adalah penghulu para wanita di dunia. Riwayat lain menunjukkan bahwa dialog dan kabar gembira tersebut terjadi bukan pada hari terakhir Rasulullah s.a.w, tetapi terjadi pada minggu terakhir. [Rahmah III AIamin, I/282] Fathimah melihat penderitaan berat yang tengah dialami Rasulullah s.a.w, maka ia berkata, "Betapa menderitanya engkau, wahai ayahku." Nabi s.a.w berkata, "Tidak ada cobaan lagi yang akan menimpa ayahmu setelah hari ini." [ Shahih al-Bukhari, 11/641 ]
Nabi s.a.w memanggil al-Hasan dan al-Husain, kemudian mencium keduanya dan berwasiat kepada mereka untuk selalu berbuat baik. Selanjutnya beliau memanggil isteri-isteri nya kemudian menasihati mereka dan mengingatkan mereka. Penyakit Rasulullah s.a.w semakin parah dan bertambah berat, dan muncul (pada tubuhnya) pengaruh racun yang pernah dimakannya pada saat perang Khaibar, dan beliau berkata, "Wahai Aisyah, aku masih merasakan sakit (akibat racun) makanan yang aku makan pada saat perang Khaibar, sehingga pada saat ini aku merasakan urat nadiku terputus karena racun tersebut." [Ibid, 11/637]
Beliau menutupkan pakaiannya ke wajahnya, kemudian membukanya kembali dan berkata di mana ini merupakan akhir perkataan dan wasiat yang disampaikannya kepada manusia, "Laknat Allah atas orang-orang Yahudi dan Nasrani, mereka menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai masjid," beliau mengingatkan akan
sesatnya perbuatan mereka, "Tidak boleh ada dua agama di bumi Arab ini." [Shahih al-Bukhari ten syarahnya al-Fath, 1/634: hadits ke 435, 1330, 1390, 3453, 3454, 4441, 4443, 4444, 5815, 5816 dan Ibnu Sa'd, 11/254]
Kemudian beliau berwasiat kepada manusia, seraya berkata, "Jaga-lah shalat! Jagalah shalat! Dan budak-budak kalian (jangan sekali-kali kalian abaikan)." Beliau mengulang-ulangnya hingga beberapa kali. [Ibid, 11/637]
DETIK-DETIK KEMATIAN
Detik-detik kematian telah tiba, Aisyah menyandarkan tubuh beliau kepadanya, ia berkata, "Termasuk di antara nikmat Allah yang diberikan kepadaku, adalah bahwa Rasulullah s.a.w wafat dirumahku, di antara paru-paruku dan tenggorokanku, Allah mengumpulkan antara ludahku dan ludahnya pada saat kematiannya. Abdurrahman bin Abu Bakar masuk, di tangannya ada sepotong siwak, sedangkan Rasulullah s.a.w bersandar pada tubuhku, aku melihat Rasulullah s.a.w memandang siwak tersebut dan aku tahu bahwa ia menyukai siwak, aku berkata kepadanya, "Maukah aku ambilkan untukmu?" Beliau menganggukkan kepalanya bertanda mengiyakan, kemudian aku berikan siwak tersebut kepadanya, akan tetapi siwak tersebut sangat keras baginya, sehingga aku bertanya kepadanya, "Maukah aku lunakkan untukmu?" Beliau mengisyaratkan dengan kepalanya bertanda mengiyakan, maka aku pun melunakkannya, kemudian Rasulullah s.a.w menggosokkan-nya pada giginya. Di dalam sebuah riwayat lainnya disebutkan, bahwa beliau bersiwak dengan sebaik-baiknya sebagaimana kita lakukan. Di depan beliau ada sebuah bejana berisi air, lalu beliau memasukkan kedua tangannya ke dalam air tersebut kemudian mengusapkannya ke wajahnya kemudian berkata, "La ilaha illallah, sesungguhnya kematian itu mengalami sekarat." [Shahih a/-Bukhari Bab Maradhun Nabi, II/640]
Tak berapa lama selesai bersiwak, Rasulullah s.a.w mengangkat tangan atau jarinya dan menatapkan pandangannya ke atap, kedua bibirnya bergerak, dan Aisyah mendengarkannya, Beliau berkata, "Bersama-sama dengan orang-orang yang telah Engkau anugerahi nikmat, yaitu: para nabi, ash-shiddiqin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shalih. Ya Allah, ampunilah dan kasihanilah aku, pertemukan aku dengan Kekasih Yang Mahatinggi, ya Allah Kekasih Yang Mahatinggi. " [Shahih al-Bukhari pada bab Maradhun Nabi, dan bab lain: akhiru ma takallama an-Nabi s.a.w , II/638, 639, 640, 641]
Beliau mengulangi kalimat yang terakhir ini tiga kali, kemudian tangannya miring dan beliau pun akhirnya berjumpa dengan kekasih Yang Mahatinggi, Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
Kejadian ini berlangsung pada saat waktu Dhuha sedang panas-panasnya,iaitu pada hari Senin 12 Rabi'ul Awwal tahun 11 Hijriyah, umur beliau saat itu telah mencapai 63 tahun lebih empat hari.
SELAWAT DAN SALAM BUAT JUNJUNGAN NABI MUHAMMAD S.A.W
Nama : Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muttalib bin Hashim.
• Tempat lahir : Di rumah Abu Talib, Makkah Al-Mukarramah.
• Nama bapa : Abdullah bin Abdul Muttalib bin Hashim.
• Nama ibu : Aminah binti Wahab bin Abdul Manaf..
• Pengasuh pertama : Barakah Al-Habsyiyyah (digelar Ummu Aiman. Hamba perempuan bapa Rasulullah SAW).
• Ibu susu pertama : Thuwaibah (hamba perempuan Abu Lahab).
• Ibu susu kedua : Halimah binti Abu Zuaib As-Saadiah (lebih dikenali Halimah As-Saadiah. Suaminya bernama Abu Kabsyah).
USIA 5 TAHUN
Peristiwa pembelahan dada Rasulullah SAW yang dilakukan oleh dua malaikat untuk mengeluarkan bahagian syaitan yang wujud di dalam hatinya.
USIA 6 TAHUN
USIA 8 TAHUN
Datuknya, Abdul Muttalib pula meninggal dunia. Baginda dipelihara pula oleh bapa saudaranya, Abu Talib.
USIA 9 TAHUN (Setengah riwayat mengatakan pada usia 12 tahun).
Bersama bapa saudaranya, Abu Talib bermusafir ke Syam atas urusan perniagaan. Di kota Busra, negeri Syam, seorang pendita Nasrani bernama Bahira (Buhaira) telah bertemu ketua-ketua rombongan untuk menceritakan tentang pengutusan seorang nabi di kalangan bangsa Arab yang akan lahir pada masa itu.
USIA 20 TAHUN
Terlibat dalam peperangan Fijar . Ibnu Hisyam di dalam kitab ' Sirah ', jilid1, halaman 184-187 menyatakan pada ketika itu usia Muhammad SAW ialah 14 atau 15 tahun. Baginda menyertai peperangan itu beberapa hari dan berperanan mengumpulkan anak-anak panah sahaja. Menyaksikan ' perjanjian Al-Fudhul ' ; perjanjian damai untuk member pertolongan kepada orang yang dizalimi di Makkah.
USIA 25 TAHUN
Bermusafir kali kedua ke Syam atas urusan perniagaan barangan Khadijah binti Khuwailid Al-Asadiyah. Perjalanan ke Syam ditemani oleh Maisarah; lelaki suruhan Khadijah. Baginda SAW bersama-sama Abu Talib dan beberapa orang bapa saudaranya yang lain pergi berjumpa Amru bin Asad (bapa saudara Khadijah) untuk meminang Khadijah yang berusia 40 tahun ketika itu. Mas kahwin baginda kepada Khadijah adalah sebanyak 500 dirham.
USIA 35 TAHUN
Banjir besar melanda Makkah dan meruntuhkan dinding Kaabah. Pembinaan semula Kaabah dilakukan oleh pembesar-pembesar dan penduduk Makkah. Rasulullah SAW diberi kemuliaan untuk meletakkan ' Hajarul-Aswad ' ke tempat asal dan sekaligus meredakan pertelingkahan berhubung perletakan batu tersebut.
USIA 40 TAHUN
Menerima wahyu di gua Hira ' sebagai perlantikan menjadi Nabi dan Rasul
akhir zaman.
USIA 53 TAHUN
Berhijrah ke Madinah Al-Munawwarah dengan ditemani oleh Saidina Abu Bakar Al-Siddiq. Sampai ke Madinah pada tanggal 12 Rabiulawal/ 24 September 622M.
USIA 63 TAHUN
Kewafatan Rasulullah S.A.W di Madinah Al-Munawwarah pada hari Isnin, 12 Rabiulawal tahun 11Hijrah/ 8 Jun 632 Masihi.
ISTERI-ISTERI RASULULLAH S.A.W
• Khadijah Binti Khuwailid.
• Saudah Binti Zam'ah.
• Aisyah Binti Abu Bakar (anak Saidina Abu Bakar).
• Hafsah binti ' Umar (anak Saidina ' Umar bin Al-Khattab).
• Ummi Habibah Binti Abu Sufyan.
• Hindun Binti Umaiyah (digelar Ummi Salamah).
• Zainab Binti Jahsy.
• Maimunah Binti Harith.
• Safiyah Binti Huyai bin Akhtab.
• Zainab Binti Khuzaimah (digelar ' Ummu Al-Masakin ' ; Ibu Orang Miskin).
ANAK-ANAK RASULULLAH S.A.W
1. Qasim
2. Abdullah
3.. Ibrahim
4. Zainab
5. Ruqaiyah
6. Ummi Kalthum
7. Fatimah Al-Zahra '
ANAK TIRI RASULULLAH S.A.W
Halah bin Hind bin Habbasy bin Zurarah al-Tamimi (anak kepada Saidatina Khadijah bersama Hind bin Habbasy. Ketika berkahwin dengan Rasulullah, Khadijah adalah seorang janda).
IBU SUSUAN: Thuwaibah
SAUDARA SUSUAN:
1. Hamzah
2. Abu Salamah Abdullah bin Abdul Asad
IBU SUSUAN: Halimah Al-Saidiyyah
SAUDARA SUSUAN:
1. Abu Sufyan bin Harith bin Abdul Mutallib
2. Abdullah bin Harith bin Abdul ' Uzza
3. Syaima ' binti Harith bin Abdul ' Uzza
4. ' Aisyah binti Harith bin abdul ' Uzza
BAPA DAN IBU SAUDARA RASULULLAH S.A.W
(ANAK-ANAK KEPADA ABDUL MUTTALIB)
1. Al-Harith
2. Muqawwam
3. Zubair
4. Hamzah ***
5. Al-Abbas ***
6. Abu Talib
7. Abu Lahab (nama asalnya Abdul Uzza)
8. Abdul Ka ' bah
9. Hijl
10. Dhirar
11. Umaimah
12. Al-Bidha (Ummu Hakim)
13. Atiqah ##
14. Arwa ##
15. Umaimah
16. Barrah
17. Safiyah (ibu kepada Zubair Al-Awwam) ***
*** Sempat masuk Islam.
## Ulama berselisih pendapat tentang Islamnya.
Sabda Rasulullah S.A.W:
"Sesiapa yang menghidupkan sunnahku, maka sesungguhnya dia telah mencintai aku. Dan sesiapa yang mencintai aku nescaya dia bersama-samaku di dalam syurga." (Riwayat Al-Sajary daripada Anas )
NABI MUHAMMAD S.A.W - MANUSIA AGUNG
• Seandainya kamu melihat Baginda, seolah-olah kamu melihat matahari terbit.
• Rasulullah jauh lebih cantik dari sinaran bulan.
• Rasulullah umpama matahari yang bersinar.
• Aku belum pernah melihat lelaki setampan Rasulullah.
• Apabila Rasulullah berasa gembira, wajahnya bercahaya spt bulan purnama.
• Kali pertama memandangnya sudah pasti akan terpesona.
• Wajahnya tidak bulat tetapi lebih cenderung kepada bulat.
• Wajahnya seperti bulan purnama.
• Dahi baginda luas, raut kening tebal, terpisah di tengahnya.
• Urat darah kelihatan di antara dua kening dan nampak semakin jelas semasa marah. Mata baginda hitam dengan bulu mata yang panjang.
• Garis-garis merah di bahagian putih mata, luas kelopaknya, kebiruan asli di bahagian sudut.
• Hidungnya agak mancung, bercahaya penuh misteri, kelihatan luas sekali
• Mulut baginda sederhana luas dan cantik.
• Giginya kecil dan bercahaya, indah tersusun, renggang di bahagian depan.
• Apabila berkata-kata, cahaya kelihatan memancar dari giginya.
• Janggutnya penuh dan tebal menawan.
• Lehernya kecil dan panjang, terbentuk dengan cantik seperti arca. Warna lehernya putih seperti perak, sangat indah.
• Kepalanya besar tapi terlalu elok bentuknya.
• Rambutnya sedikit ikal. Rambutnya tebal kdg-kdg menyentuh pangkal telinga dan kdg-kdg mencecah bahu tapi disisir rapi. Rambutnya terbelah di tengah.
• Di tubuhnya tidak banyak rambut kecuali satu garisan rambut menganjur dari dada ke pusat.
• Dadanya bidang dan selaras dgn perut. Luas bidang antara kedua bahunya lebih drpd biasa.
• Seimbang antara kedua bahunya.
• Pergelangan tangannya lebar, lebar tapak tangannya, jarinya juga besar dan tersusun dgn cantik. Tapak tangannya bagaikan sutera yang lembut.
• Perut betisnya tidak lembut tetapi cantik.
• Kakinya berisi, tapak kakinya terlalu licin sehingga tidak melekat air.
• Terlalu sedikit daging di bahagian tumit kakinya.
• Warna kulitnya tidak putih spt kapur atau coklat tapi campuran coklat dan putih. Warna putihnya lebih banyak.
• Warna kulit baginda putih kemerah-merahan.
• Warna kulitnya putih tapi sihat.
• Kulitnya putih lagi bercahaya.
• Binaan badannya sempurna, tulang-temulangnya besar dan kukuh.
• Badannya tidak gemuk. Badannya tidak tinggi dan tidak pula rendah, kecil tapi berukuran sederhana lagi kacak.
• Perutnya tidak buncit. Badannya cenderung kepada tinggi, semasa berada di kalangan org ramai baginda kelihatan lebih tinggi daripada mereka.
KESIMPULAN :
Nabi Muhammad S.A.W adalah manusia agung yang ideal dan sebaik-baik contoh sepanjang zaman. Baginda adalah semulia-mulia insan di dunia. Kepada sahabat-sahabat muslim marilah kita mencintai Allah dan Rasul, seperti Allah dan RasulNya mencintai kita kerana sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka. Usah gelisah apabila dibenci manusia kerana masih banyak yang menyayangimu di dunia, tapi gelisahlah apabila dibenci Allah kerana tiada lagi yang mengasihmu di akhirat kelak.
Tuesday, February 23, 2010
BERAT MATA MEMANDANG BERAT LAGI BAHU MEMIKUL
Tuesday, February 16, 2010
CHINESE NEW YEAR & SMJ CLASS OF 76-80 BERJUMPA LAGI
Banner khas menghormati cikgu-cikgu yang hadir serta sempena sambutan CNY pada rakan-rakan yang berbangsa Cina.
TEMPAT : DARULAMAN GOLF CLUB
TARIKH : 14 FEBRUARI 2010 (AHAD)
MASA : 8.00 MALAM
SELAMAT MENYAMBUT TAHUN BARU CINA “Xong Xi Fa Chai” pada semua kawan-kawan yang berbangsa Cina terutama kepada Chuah Teong Eng, Goh Jit Chor, Lee Chai Eam dan Cikgu Lai. Terima kasih yang tak terhingga kepada Chuah. Goh and Chai Eam serta keluarga masing-masing yang sudi menjemput dan sponsor BBQ pada malam tersebut. Begitu juga kepada rakan-rakan yang turut menyumbangkan bagi menjayakan majlis tersebut…..…terima kasih Zabedah Shaarin atas kek yang disumbangkan…terima kasih Mohsin atas cenderahati pada Guru-Guru kita dan pada semua kawan-kawan yang lain yang sudi menyumbangkan tenaga serta bersusah payah meluangkan masa bagi menjayakan program ini berjalan dengan jayanya. Apatah lagi pada kawan-kawan yang tak dapat hadir seperti Jamilah Rejab tak putus-putus menghubungi melalui telefon mendoakan semuga majlis berjalan lancar.
“JASA GURU DIKENANG SEPANJANG HAYAT”
“ILMU PANDUAN HIDUP”
Kehadiran Ahli
1. Abdul Arif Mohd Ishak – 012 3819070
2. Anuar Long – 012 4273077
3. Azizi Abdullah – 019 9285605
4. Azuwal Halim – 012 4576550
5. Badrul Hisham Ahmad – 012 4079307
6. Chuah Teong Eng – 017 8719937
7. Fadzilah Ali – 019 2234207
8. Goh Jit Chor – 012 4789916
9. Hasmini Hashim – 012 4803292
10. Haziah Mat – 012 3774449
11. Mohd Ilias Ismail – 019 6516512
12. Jasmina Jaafar – 017 5604374
13. Lee Chai Eam – 012 7519780
14. Mahadi Shuib – 019 2234270
15. Mazmin Abd Rahman – 019 5217475
16. Mohd Mohsin Razak – 019 3615778
17. Normi Mustaffa - 014 2576307
18. Nurhayati Did – 013 4644236
19. Nuraini Illias - 013 4316709
20. Rodiah Halim – 012 4155903
21. Zalilah Shariff – 019 5932707
22. Zulkifli Ramli - 012 4770333
23. Zurishah Latif – 017 5419677
Kehadiran Guru-Guru
1. Cikgu Ayoib Samad - 04 9171370
2. Cikgu Abd. Wahab Awang - 019 4700296
3. Cikgu Lai - 013 4286586
Special cek sponsor by Zabedah Shaarin. Thank you dear....
Cikgu Ayoib Samad, Cikgu Abd. Wahab Awang dan Cikgu Lai Teik Koon
Berdiri di belakang : Che Normi Mustaffa, Zurishah Latif, Azuwal Halim, Hasmini Hashim & Jasmina Jaafar
Duduk di depan: Cikgu Abd. Wahab Awang, Cikgu Lai TeikKoon & Cikgu Ayoib Samad
Cenderahati dari Presiden Mohd Mohsin Razak kepada Cikgu Lai Teik Koon
Cenderahati dari Presiden Mohd Mohsin kepada Cikgu Ayoib Samad
Awet muda cikgu kita ni....rambut masih hitam and still bergaya....
Cikgu Lai Teik Koon & Cikgu Ayoib Samad
Rodiah Halim, Cikgu Abd Wahab Awang And Mohsin
Zalilah Shariff, Cikgu Abd. Wahab Awang dan Cikgu Ayoib Samad
Berdiri : Rodiah Halim, Mahdi Shuib, Chuah Teong Eng
Duduk :Cikgu Abd.Wahab Awang,Cikgu Lai Teik Koon, Abdul Arif dan Cikgu Ayoib Samad
Suasana majlis ketika presiden memberi sepatah dua kata .....
Panjang pulak Presiden kita ni berkata-kata bila dah dapat mikropon........
Berdiri :Mohsin,Rodiah,Cikgu Ayoib,Anuar Long,Normi, Zurishah, Azuwal, Noraini, Jasmina
Duduk : Mazmin ,Zalilah,Hasmini dan Haziah
Eh..eh..limau kena rasa ni mesti manis.......
Tiga jejaka tampan Zulkifli Ramli, Badrul Hisham Ahmad dan Abdul Arif
Sembang elok-elok jangan bertumbuk sudah.....na
Zalilah Shariff and Mosin...sembang apa tu..... and Mahdi tu buat-buat tak dengaq....
Wife Goh Jit Chor sedang berbual dengan Lee Chai Eam
Wife Lee Chai Eam dan Wife Chuah Teong Eng yang turut serta pada malam tersebut
Nice to meet both of you.....
Belakang tu Goh Jit Chor.......teringat macam zaman sekolah dulu-dulu Nurhayati Did, Jasmina Jaafar dan Zurishah Latif
Apa yang direnungkan tu wahai Nurhayati Did........
Zurishah Latif
Rodiah Halim and Fadzilah Ali dok potong kek nak bagi kat kawan-kawan...nih...
Rodiah Halim dan Hasmini Hashim
Berdiri : Lee Chai Eam, Mohd Mohsin, Abdul Arif Mohd Ishak, Rodiah Halim, Mahdi Shuib,Anuar Long, Zulkifli Ramli, Normi Mustaffa, Zurishah Latif, Azuwal Halim,Jasmina Jaafar, Nurhayati Did & Fadzilah Ali
Duduk: Goh Jit Chor,Mazmin Abd. Rahman, Zalilah Shariff, Hasmini Hashim & Haziah Mat
Noraini Elias masih kawan-kawan ingat.....dia kat SMJ masa tingkatan 2...pas tu pi sekolah lain...
Terima kasih Noraini pasai sudi mai kat majlis ni......
Noraini Elias dan Azuwal Halim
Wah ceria....masing-masing...teringat pulak pada kawan-kawan yang tak dapat hadir.....
Berdiri :Mohsin,Rodiah, Azuwal, Fadzilah and Noraini
Duduk : Jasmina, Zurishah and Haziah
Presiden dan Setiausaha...woi hampa dok cakap apa....
Awat ada orang call ka......
Hasmini Hashim dan Anuar Long
Che Normi Mustaffa dan Mazmin Abd. Rahman
Kawan-kawan sedang menjamu selera
Family Goh Jit Chor ....Happy New Year...
Is Isteri dan Anak-anak Goh Jit Chor
Jas...Shah...awat Illias dok kacau hampa ka....
Jasmina Jaafar, Zurishah Latif dan Haziah Mat
Datin Jasmina Jaafar....ada gaya dak...
Timbalan Presiden Mohd Illias Ismail
Baik-baik..Timbalan jangan dok kacau Nurhayati Did tuh...
Haziah Mat dan Anuar Long
Hasmini Hashim
Tak sangka Goh ni ada bakat terpendam pandai pulak menyanyi...dulu tak macam ni...
Goh tak macam dulu dah.....sihat walafiat......
Berdiri :Noraini Elias, Normi Mustafa, Zalilah Shariff, Azuwal Halim, Zurishah Latif, Nurhayati Did, Fadzilah Ali
Duduk : Mazmin Abd. Rahman, Rodiah Halim, Haziah Mat, Hasmini Hashim, Jasmina Jaafar
Dok dengar apa tu.....
Che Normi Mustaffa dan Mazmin Abd. Rahman
Chuah Teong Eng dan Anuar Long
Che Normi Mustaffa, Rodiah Halim dan Mazmin Abd Rahman
Normi Mustaffa,Mazmin Abd.. Rahman, Rodiah Halim dan Hasmini Hashim
Mohd Illias, Normi Mustaffa, Lee Chai Eam, Mazmin Abd. Rahman
Lee Chai Eam dan Chuah Teong Eng yang sudi sponsor majlis BBQ CNY
Badrul Hisham Ahmad dan Anuar Long
Azuwal Halim
Abdul Arif dan Jasmina Jaafar
Abdul Arif yang sporting..
Ni anak Zalilah...pandai nyanyi dan juga jaguh renang Penang ni....
Wife Lee Chai Eam dan anak lelakinya
Selepas habis majlis ahli-ahli singgah kat Kepala Batas.....singgah kat kedai Hamdan dan Roshadah pulak. Kami mengadakan meeting tergempar untuk persiapan majlis ALUMNI yang akan diadakan pada bulan September 2o10 nanti. Tak sedar sembang pi sembang mai dekat 3.00 pagi dok mesyuarat. Thanks Azizi belanja kami minum....dan pakej yang ditawarkan sekali ngan ubat tu..amat menarik....
Ahli Mesyuarat telah bersetuju akan mengadakan Majlis ALUMNI nanti seperti berikut :
Tarikh : 11 September 2010 (Sabtu)
Tempat: Darulaman Country Height
Masa : 8.00 malam
Jadi kalau boleh tu nak minta ahli-ahli dapatlah booking tarikh ni...balik mai Jitra...raya la kat Jitra. Bawa la keluarga pada yang nak bawa keluarga. Nanti urusan jemputan rasmi akan dibuat.
Yuran seboleh-bolehnya masukkanlah kedalam akaun seperti yang diwar-warkan dalam blog khas kita iaitu di http://smjclassof76.blogspot.com Jamilah dah nyatakan dengan jelas dalam blog tersebut tentang no akaun dan pada siapa nak dihubungi selepas bayaran dibuat. Seboleh-bolehnya yuran tersebut dibayar secara ansuran sebelum bulan April 2010 supaya persiapan majlis kita dapat berjalan dengan lancar nanti.
Ni pulak gambar-gambar lama yang disumbangkan oleh Mazmin Abd. Rahman.
Kumpulan koir sekolah
Tengok la...kenai dak kawan-kawan kita ni....kalau tak salah kat hujung tu Norina, Zurishah ,Jasmina dan Kalsom ke...kalau tak silap
Gambar blur...tapi mungkin boleh kenal kut....mana satu kawan2 nih.... ada Che Norlia Ramli, Mazmin Abd. Rahman, Arwah Napidza Abdullah, Hanita Hassan, Norina Che Mat, Norhayati dan yang lain tu tak ingat nama...maaf ye...
Ni kat kelas mana...yang hujung tu pasti Zurishah dan Norina Che Mat.....
Ratu-ratu sekolah...... kalau tak salah ada Norliza Ismail, Mazmin, Nurashidiah, Norazimah, Rosnani Din, Hanita Hassan, Hanita Ahmad, Robashah Ismail , Che Husna dan yang lain-lain...tu lupa nama....